SEJUJURNYA aku selalu bermimpi. Salah satu mimpi ku adalah bisa terus berada dengan orang yang aku sayangi. Mimpi itu terwujud seiring dengan berlalunya waktu. Tuhan telah memberikan ku keluarga yang baik, teman-teman yang baik, sahabat yang baik, dan pacar yang baik. Aku tidak pernah mau diganggu oleh orang lain yang berniat untuk mengusik ketenangan ku dengan mereka. Siapapun mereka.
Aku sangat prihatin sama siapa pun yang punya masalah sama yang namanya ‘orang ke-3’. Aku sangat yakin, bahwa yang namanya ‘orang lain’ dalam kehidupan cinta seseorang yang seharunya hanya ‘berdua’ itu sangat tidak menyenangkan. Mau itu hanya sekedar ‘teman’ bahkan lebih dari kata ‘teman’. Aku sangat yakin. Aku, dari kacamata seorang wanita, benar-benar tidak pernah mau di ‘duakan’ atau lebih. Kalau pun ada, itu menurut ku lebih kepada keputusan dan kesepakatan dari wanita itu sendiri, mau itu kesepakatan dengan orang lain, atau dengan diri sendiri.
Aku tahu pacar ku memang tampan. Parasnya memang tidak terlalu tampan, tapi tak sedikit yang memang menginginkannya. Termasuk aku. Tapi aku sudah menjadi milik Rangga. Aku sudah menjadi pacarnya sudah 1 tahun lebih. Aku berharap, Rangga adalah pacar dan pemilik hati ku yang terakhir kalinya. Amin.
Aku selalu berharap, hubungan ku dengannya berjalan dengan lancar. Aku tahu, memang langit tak selamanya cerah. Terkadang dia mendung, hujan, bahkan petir yang menyambar. Begitu juga dengan kehidupan cintaku dengannya. Aku berharap, semua permasalahan yang selama ini aku dan Rangga alami, menjadi pelajaran dan membuat hubunganku menjadi lebih baik. Amin.
Selama ini, aku dan Rangga tidak pernah berpikir untuk selingkuh atau yang berhubungan dengan ‘orang ketiga’. Aku bukan tipe orang yang senang selingkuh. Aku selalu konsisten dengan seseorang yang sedang mengisi hatiku. Siapapun. Rangga orang yang baik, datang dari keluarga yang baik-baik, aku yakin dia tidak pernah berselingkuh, bahkan aku yakin, dia sama sekali tidak pernah berpikiran seperti itu. Yak, aku yakin. Harus yakin.
Aku ingat, dulu aku sering iseng membuka akun twitter milik Rangga. Tak ada salahnya hari ini aku membuka akun dia kembali. Betapa kagetnya aku melihat sebuah akun twitter milik mantan pacar Rangga. Namanya Mela. Dia memang hanya sekedar menyapa. Tapi, kembali sifat iseng ku keluar. Aku iseng melihat timeline Mela. Dan betapa kagetnya aku, ketika melihat sebuah status twitter miliknya yang berbunyi..
‘Kangen mantanku, si jambul :)’
Setahuku, Rangga memang satu-satunya mantannya yang rambutnya memiliki jambul. Rangga memang senang berdandan dengan rambut seperti itu. Lalu kulihat kembali status yang berikutnya..
‘Boleh sekarang kamu dinner sama dia, tapi nanti kamu harus dinner anak-anak kita ya sayang :)’
Tanggalnya 2 April. Itu pada saat aku dinner merayakan 1st Anniversarry hubungan ku dengan Rangga. Aku sudah sangat tidak enak hati. Perasaan ku bercampur aduk. Aku kembali melanjutkan membaca status wanita itu.
‘Aku akan tunggu kamu, sampai kamu putus sama pacar kamu yang sekarang Jambulku ;)’
‘Aku masih sayang kamu Jambulku, dear..Rangga ;)’
Ya Tuhan! Benar kan apa kataku? Ini status untuk Rangga. Semua status memuakan ini ditujukan untuk Rangga. Mataku masih terus mencari status wanita itu yang sepertinya ditujukan untuk Rangga.
‘Tolong putusin cewe kamu ya, dan nikah sama aku. Aku yakin kamu akan lebih bahagia sama aku daripada sama pacar kamu yang sekarang..haha’
‘Aku yakin, aku lebih pantas daripada dia–Rangga’
Air mata keluar begitu saja dari mataku. Aku tak mengerti apa maksud dari wanita ini. Aku juga ingat, dulu dia pernah mencampakkan Rangga. Dia selingkuh di belakang Rangga. Itu yang membuat Rangga enggan kembali merajut cinta dengan wanita bernama Mela itu. Aku juga ingat, saat Rangga cerita, bahwa pacar Mela yang terakhir meninggal karena penyakit kanker. Dia mengaku sangat sedih, tetapi belum 40 hari, dia sudah kembali meminta Rangga menjadi kekasihnya. Gila.
Aku bilang pada Rangga. Rangga tidak tahu soal ini. Tapi dia menyuruhku untuk tidak memperdulikan itu.
‘Aku sayang kamu, aku cinta kamu, aku setia padamu, aku janji tidak akan berbuat macam-macam. Jangan perdulikan dia, karena sekarang aku cuma milik kamu. Titik’
Sambil dia membelaiku, memelukku, dan terus menerus berkata..
‘Kamu jangan sedih ya sayang, i love u’
Sebuah kalimat yang sangat sederhana keluar dari mulut Rangga. Sebuah kalimat kepastian yang membuatku menjadi tenang. Sejak saat itu, Rangga mem-block akun twitter dan facebook milik Mela. Mela memang masih sering mengirimkan sms pada Rangga, tapi tak satupun yang dibalas oleh Rangga. Bahkan saat Mela menelepon, Rangga menyuruhku untuk mengangkatnya. Tapi aku tolak.
Tuhan, aku berharap Rangga tidak menghiraukan hal apapun yang berhubungan dengan wanita itu. Aku berharap hatinya hanya untukku. Aku berjanji, akan terus berada disampingnya selalu. Tuhan. Dengarkan doaku. Amiiin.
Aku berharap, wanita itu mengerti. Rangga memang milikku. Aku tidak marah jika Mela masih ingin berteman dengan Rangga. Tapi untuk lebih dari itu?
‘Hey, wanita seperti apakah kamu? Bayangkan jika seseorang yang kamu sayang digoda oleh perempuan lain. Sudikah kamu? Relakah kamu? Merasa sakitkah kamu ketika seseorang yang kamu sayang direbut orang lain? Kemana perasaan mu? Makhluk seperti apa yang tega mengacaukan hubungan orang lain? Pantaskah kamu menuliskan hal semacam dan se-frontal itu di situs jejaring sosial? Berdoa agar hubungan oranglain menjadi kacau? Jika dia sudah kamu rebut, puas kah kamu? Benarkah jika dia ditangan mu dia akan bahagia? Jangan egois hey! Seharusnya kamu membiarkan dia merasakan bahagia, walau itu bukan dengan mu.‘
Aku emosi. Aku hanya bisa berdoa, semoga Rangga bisa menjaga hatinya. Jadikan ini sebagai sebuah hal yang bisa menguatkan hubungan aku dan Rangga. Semoga Rangga benar dan tak mengingkari janjinya untuk selalu berada bersamaku. Terima kasih Tuhan, telah memberikan ku seseorang yang bertanggungjawab atas hatinya untukku. Aku berjanji, aku pun akan menjaga hatiku ini, hanya untuknya. Untuk dia seorang. Aku ingin mewujudkan mimpi-mimpi indah ku bersamanya. Selamanya. Tapi, yakinkah cobaan ini hanya akan ada, hanya di saat ini? Aku harus yakin. Ya, aku yakin!
#blogsiska #cerpensiska @siskaiisha
Bandung, 30 Mei 2012